Tentang yang Paling Puisi
Puisi adalah rindu yang
dikabarkan tinta tanpa batas usia
Tak lelah mengeja aksara
Menyulam kata
Mengurai jejak pada tipografi
Puisi adalah kecupan luka yang
disayat diksi
Karena tepukan hanya sebelah bait
Bersajak tapi tanpa sapa
Puisi adalah pelukan rasa
Yang hangat tanpa sekat larik
Dengan segala huruf yang merona
Puisi menyuarakan senja yang luka
Jingga yang rindu
Bianglala yang cinta
Aku yang paling lara
: Puisi bukanlah kewajibanku untukmu
Tapi kamu berkewajiban membaca
puisi
Karena kamu adalah isi puisiku
Karangjati, 27 Agustus 2012 (Finafie)
*********************************************
Kepada Abang
Tunggu abang,
Apa kau akan mengukir jejak ke tanah rantau?
Biar kusingkirkan duri-duri yang menancap di sepanjang
sejarah
Tunggu abang,
Apa kau hendak mencari bianglala di atas bukit gelisah?
Biar kupilihkan warna yang cocok untuk pasangan bajumu
Tunggu abang,
Katanya kau mau mengirim syair pujangga
Untuk mawar yang baru mekar itu?
Biar kuberikan tips pemikat paling jitu bang
Tunggu abang,
Kulihat air mukamu keruh, menyendu
Apa ada yang menampar kalbumu??
Biar kuseka segala luka yang menganga dengan senyumku
Tunggu abang,
Biar kubisikan kau abang
Aku merindukanmu disepanjang doa…
Sumpiuh, 27 Agustus 2012 (Finafie)